24 Jul 2008

Jangan Biarkan Tulang Keropos


Osteoporosis (osteo = tulang; porosis = keropos) adalah kelainan pada tulang, yang ditandai dengan menurunnya massa tulang yang disertai dengan mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang hingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Akibatnya, dapat mengakibatkan patah pada tulang punggung, tulang pinggang dan pergelangan tangan.

Kebanyakan penderita Osteoporosis adalah kaum wanita terlebih mereka yang sudah berhenti haid atau mereka yang telah membuang ovari (ganti indung telurnya). Golongan tersebut memang sangat rentan terkena osteoporosis mengingat hormon adalah penyebab penting penyakit ini. Dan, wanita berumur 55 tahun ke atas adalah golongan yang sangat beresiko tinggi.

Meski demikian, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tulang keropos, diantaranya adalah usia tua ( terutama diatas 55 tahun), wanita ( terutama setelah monopause), etnis Asia, gaya hidup yang kurang aktif, kurus atau berpostur ramping, riwayat osteoporosis atau patah tulang akibat osteoporosis dalam keluarga, gangguan keseimbangan hormonal ( estrogen ), seperti menopouse dini atau operasi pengangkatan indung telur, perokok, sering mengonsumsi minuman beralkohol, penggemar minuman yang mengandung kafein, diet dengan intake (asupan) rendah calcium (kalsium), penggunaan (penggunaan)obat-obatan seperti prednise / prednisolone, anti kejang (dilantin), kelainan / penyakit tertentu (hyperthyroidism/hipertiroid). Kaum lelakipun dapat terkena serangan osteoporosis meski kemungkinan lebih rendah dari wanita.
Dapat dicegah & diobati
Osteoporosis merupakan jenis penyakit yang menyebab atau gejala-gejalanya tidak terlihat secara kasat mata alias harus melalui pemeriksaan sinar-x. Namun, bagi sebagian wanita berusia di atas 55 tahun, terkadang osteoporosis bisa menimbulkan gejala, seperti rasa pegal-pegal pada tulang terutama di daerah punggung dan / atau pinggang. Jika hal ini terus dibiarkan, maka lama kelamaan akan terlihat postur tubuh yang bongkok / membungkuk, dengan bahu yang nampak bulat.

Meskipun gejala tidak kasat mata, namun hal ini dapat didiagnosis melalui pemeriksaan BMD (Bone Mineral Density), menggunakan alat ”Hologic Explorer”. Alat mutakhir ini sudah menggunakan teknik dual energi x-ray absorptiometry (DEXA) yang memiliki radiasi sangat kecil, sehingga hasilnya sangat akurat dan pasien tidak akan merasakan sakit ketika sedang menjalani pemerikasaan. Begitu pun dengan waktu pemeriksaan yang super singkat, hanya 10 menit!

Bagi yang sudah terkena osteoporosis, tak perlu khawatir. Anda dapat meminimalkannya dengan cara diet cukup kalsium ( 1000-1500 mg per hari), intake vitamin D yang adekuat (400-800 IU per hari) serta melakukan aktifitas fisik atau letihan yang memadai. Sayangi tulang Anda sejak dini.

Sumber: info-sehat.com