20 Feb 2012

95 Persen Kasus TB Bisa Disembuhkan

Sebanyak 95 persen kasus Tuberkulosis dapat disembuhkan. Namun hal ini sangat bergantung dari keakuratan diagnosis, rejimen pengobatan dan kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan sampai tuntas.

Demikian disampaikan oleh, Dyah Erti Mustikawati, Kepala Sub Bidang Direktorat Pengendalian Penyakit Tuberulosis, saat jumpa pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Jumat (17/2/2012).

Permasalahan yang sering ditemui, kata Dyah, masih banyak pasien TB (tuberkulosis) yang melakukan pengobatan bukan pada tempatnya dan bukan di tempat layanan kesehatan yang sudah di siapkan oleh pemerintah.

"Untuk pasien TB yang unreported ini kita tidak tahu apakah mereka sudah memperoleh layanan sesuai standar atau tidak. Tapi kelihatannya, ada kecenderungan tidak sesuai dengan standar," cetusnya.

Untuk mengatasi hal itu, Dyah mengaku sedang mencoba melakukan pendekatan ke berbagai rumah sakit dengan membuat suatu regulasi dalam bentuk akreditasi. Artinya, pelayanan tuberkulosis akan menjadi salah satu standar pelayanan minimal di setiap rumah sakit. "Jadi kedepannya, rumah sakit arahnya akan melakukan layanan TB, meski tidak semuanya," ucapnya.

Dengan adanya pelayanan yang terstruktur, diharapkan pasien TB akan memperoleh standar pengobatan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan tatalaksana yang berlaku.

Dyah juga menyoroti faktor-faktor lain yang menghambat proses kesembuhan pasien TB, salah satunya adalah ketidakpatuhan pasien dalam menjalani pengobatan. "Kalau hasil diagnosis sudah benar dan diobati dengan benar tapi pasien tidak patuh berobat, juga bisa mencetuskan resistensi obat," ucapnya.

Pengobatan Tuberkulosis berlangsung cukup lama yaitu setidaknya 6 bulan dan selanjutnya dievaluasi oleh dokter apakah perlu dilanjutkan atau berhenti. Karena pengobatan yang cukup lama seringkali membuat pasien putus berobat atau menjalankan pengobatan secara tidak teratur, kedua hal ini ini fatal akibatnya yaitu pengobatan tidak berhasil dan kuman menjadi kebal disebut MDR (multi drugs resistance).

Menurut Dyah, ada sekitar 300 ribu kasus TB baru di Indonesia setiap tahunnya. Sementara untuk pasien yang resisten obat anti Tuberkulosis diperkirakan ada 6100 orang setiap tahunnya. Hal ini pada akhirnya membuat biaya pengobatan menjadi berlipat dan lebih sulit dalam pengobatannya.

"Jadi banyak faktor yang berpengaruh pada resistensi tidak hanya dari segi program, tapi juga dari pasien sendiri," jelasnya.

Saat ini, lanjut Dyah, sebanyak 98 persen Puskesmas sudah mampu untuk melayani pasien dengan TB. Tapi sayangnya, belum semua masyarakat yang mau berobat kesana. Bahkan, sekarang ini sebagian besar biaya pengobatan penyakit TB sudah ditanggung dana publik, yaitu dana Global Fund dan dana Pemerintah alias gratis.

"Anggaran setiap tahun yang dikeluarkan sekitar 100 milyar," jelasnya.

Dalam memerangi penyebaran Tuberkulosis terutama pada anak anak yang masih rentan daya tahan tubuhnya, pemerintah sejauh ini telah memasukkan Imunisasi Tuberkulosis pada anak yang disebut sebagai Imunisasi BCG sebagai salah satu program prioritas imunisasi wajib nasional.

Tuberkulosis atau TB (dulu disebut TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan, sehingga jumlah penderita semakin bertambah.

sumber: kompas

11 Jan 2012

Makanan Sehat yang Tidak Populer

Banyak makanan sehat yang tersedia di alam ini. Tapi, ada beberapa makanan yang cenderung kita abaikan, entah karena tidak tahu bagaimana memasaknya atau hanya karena bentuknya yang tidak menarik. Di bawah ini adalah 5 makanan sehat yang mungkin sering tidak Anda lirik, tetapi justru menyimpan begitu banyak nutrisi penting bagi tubuh:

1. Plum kering (prunes)

Makanan ini sekilas memang terlihat tidak menarik. Tetapi mereka memiliki kandungan kalium dua kali lebih banyak dari pada pisang dan lebih tinggi kandungan antioksidan (38 persen) ketimbang blueberry! Bahkan, prunes juga menyediakan banyak serat makanan larut dan tidak larut - termasuk pektin, sejenis serat larut yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah.

2. Bit

Bit mengandung serat, zat besi, dan vitamin C. Selain itu, makanan ini juga mengandung betacyanin - senyawa kuat yang dapat melawan kanker dan telah terbukti membantu mencegah kanker usus besar.

Bit juga mengandung antioksidan yang telah terbukti efektivitasnya dalam menurunkan kolesterol total sekaligus meningkatkan HDL (kolesterol baik)! Jangan memasak bit terlalu lama, karena aktivitas anti-kanker yang terkandung pada bit dapat berkurang oleh panas.

3. Labu

Satu porsi labu mengandung hampir 3 gram serat dan dikemas dengan beta karoten. Beta karoten adalah antioksidan yang dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi risiko kanker dan penyakit jantung.

4. Terong

Bentuknya yang lonjong dan berwarna ungu memang terlihat kurang menarik. Tetapi jangan lihat tampilan luarnya saja. Buah yang sering dijadikan sayuran ini memiliki jumlah serat dan mengandung banyak Vitamin B1, B3, dan B6. Plus, mengandung asam chlorogenic - senyawa yang paling ampuh dalam menangkal radikal bebas dan nasunin - antioksidan yang terbukti mampu melindungi lipid (lemak) dalam sel otak, mencegah kerusakan sel yang dapat menyebabkan kanker, dan membantu mencegah rheumatoid arthritis.

5. Kacang

Sebuah penelitian telah menunjukkan sejumlah manfaat kesehatan dari konsumsi kacang mulai mencegah kanker sampai pada mencegah penyakit jantung dan mengatur gula darah. Selain serat, kacang-kacangan juga memiliki kandungan tinggi antioksidan dan protein.

sumber: kompas

14 Des 2011

5 Ancaman Kesehatan bagi Pekerja "Shift" Malam

Belakangan ini, berbagai studi menunjukkan ada ancaman gangguan kesehatan bagi mereka yang terbiasa bekerja hingga larut malam atau mendapat giliran shift malam. Bukti medis yang kuat menunjukkan bahwa jam kerja tidak teratur dapat memengaruhi kesehatan dalam jangka waktu yang panjang.

Mustar Cameron, seorang peneliti kesehatan sekaligus presiden dari Institute for Work and Health di Toronto, Kanada, mengatakan, "Ketika sedang bekerja shift, di situ adalah waktu Anda untuk tidur. Akibatnya, Anda akan mengalami konflik dengan jam biologis."

Berikut ini adalah lima risiko gangguan kesehatan yang bisa menjadi ancaman, khususnya bagi mereka pekerja shift, seperti dikutip besthealthmag:

1. Waktu tidur akan kacau

Sekitar 10 persen dari orang yang menjalankan kerja shift mengalami masalah tidur, termasuk insomnia, menjadi sangat mengantuk dan mengalami kesulitan untuk tetap terjaga di tempat kerja.

"Pekerja shift dapat didefinisikan dalam kelompok yang kekurangan waktu tidur," kata Dr Charles Samuels, direktur medis dari Centre for Sleep and Human Performance, Calgary. Samuels menambahkan, pekerja shift umumnya akan lebih sulit tidur pada siang hari karena mengalami pertentangan dengan jam alamiah tubuh.

Cara mengatasinya: Menurut Samuel, tidur adalah prioritas utama. Hilangnya waktu tidur saat bekerja shift malam harus diganti dengan waktu tidur pada siang hari—tidak peduli apakah dengan begitu akan mengurangi waktu Anda bersama keluarga. Buat ruang tidur yang tenang dan gelap dan menghindari olahraga, kafein, alkohol.

"Orang-orang berpikir mereka dapat menjalani hidup normal bila mereka melakukan kerja shift, tetapi sesungguhnya mereka tidak akan bisa," kata Samuels.

2. Menambah berat badan

"Ketika Anda bekerja dalam shift, selera Anda untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi cenderung meningkat," kata Dr Samuels. Kondisi ini sesuai dengan banyak penelitian yang menghubungkan kurangnya waktu tidur dengan kenaikan berat badan. Berat badan yang berlebih dapat memicu masalah kesehatan, seperti peningkatan risiko untuk penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Cara mengatasinya: Bawalah makanan sendiri dari rumah dan menghindari jajan di pinggir jalan. Dr Samuels mengatakan, menggabungkan kafein dengan karbohidrat (seperti muffin dan kopi) dapat berdampak buruk karena dapat merangsang lonjakan insulin dan menyebabkan penambahan berat badan.

3. Bisa terluka

Menurut Mustar, risiko kecelakaan kerja bagi mereka yang bekerja shift malam hampir 50 persen lebih tinggi ketimbang pekerja normal.

Cara mengatasinya: Mintalah bantuan ketika Anda mengangkat atau melakukan sesuatu yang berisiko saat bekerja pada malam hari. Ingat, ketika Anda merasa sangat lelah saat bekerja shift, sebaiknya sempatkan beristirahat sejenak.

4. Berisiko mengalami masalah kehamilan

Sebuah studi dari Denmark menemukan, mereka yang bekerja malam hari memiliki resiko keguguran 85 persen lebih tinggi daripada pekerja normal. Bahkan, sebuah riset tahun 2010 di Italia memperlihatkan hubungan antara bekerja shift dan risiko kelahiran dini dan berat bayi lahir rendah.

Cara mengatasinya: Jika Anda sedang hamil, perhatikan kecukupan waktu tidur dan berat badan Anda. Minta bantuan tenaga ahli jika Anda kurang mendapatkan waktu tidur atau mengalami kesulitan tidur.

5. Risiko terkena kanker lebih tinggi

Menurut data yang dikumpulkan dari US Nurses Health Study, di mana melibatkan 240.000 perawat dan diamati selama 30 tahun, menunjukkan, perempuan yang bekerja shift malam selama beberapa tahun memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker payudara, usus besar, dan endometrium. Para peneliti berpikir hal itu terkait dengan tingkat melatonin.

Cara mengatasinya: Jika Anda bekerja malam selama beberapa tahun, bicara dengan dokter tentang kemungkinan untuk mengonsumsi suplemen melatonin. Suplemen ini cenderung aman, tetapi cukup kompleks dan Anda membutuhkan bimbingan seorang pakar untuk menggunakannya.

sumber: kompas

7 Des 2011

Makan Ikan Penting untuk Perempuan

Mengonsumsi ikan yang kaya asam lemak omega 3 seperti salmon secara signifikan dapat menurunkan risiko seorang perempuan muda terkena penyakit jantung, sebagaimana dilaporkan oleh para ahli asal Denmark.

Para peneliti menemukan bahwa perempuan usia subur yang tidak pernah makan ikan memiliki risiko 50 persen lebih tinggi terkena masalah kardiovaskular ketimbang perempuan yang sering mengonsumsi ikan.

"Kami menemukan bukti bahwa meskipun hanya beberapa kali dalam sebulan seorang perempuan mengonsumsi ikan, tetapi mereka tetap diuntungkan," pemimpin penelitian Marin Strom, dari Statens Serum Institute, Copenhagen.

"Tetapi penting untuk ditekankan bahwa, untuk mendapatkan manfaat terbesar dari ikan dan minyak ikan, perempuan harus mengikuti rekomendasi diet untuk mengonsumsi ikan sebagai makanan utama setidaknya dua kali dalam seminggu," tambahnya.

Strom dan rekan mengumpulkan data 49.000 perempuan hamil antara tahun 1996-2008. Peneliti bertanya seberapa banyak dan apa jenis ikan yang mereka makan - berharap untuk mengetahui apakah mengonsumsi jenis ikan tertentu membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Para perempuan berusia sekitar 15-49 tahun dan mereka juga ditanya tentang gaya hidup dan sejarah medis keluarga.

Selama delapan tahun masa tindak lanjut, ada 577 kejadian kardiovaskular - termasuk hipertensi, stroke dan penyakit jantung - dicatat. Lima perempuan meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Secara keseluruhan diketahui bahwa perempuan yang sedikit mendapatkan asupan ikan atau tidak sama sekali lebih mungkin dirawat di rumah sakit terkait penyakit kardiovaskular ketimbang mereka yang sering makan ikan.

Para peneliti juga mencatat, risiko terkait kardiovaskuler tiga kali lebih tinggi pada perempuan yang tidak pernah makan ikan daripada perempuan yang mengkonsumsi ikan tinggi omega-3, setidaknya sekali seminggu.

"Sumber terbaik untuk memperoleh asam lemak omega-3 adalah salmon, herring, makarel, trout, dan Greenland halibut," kata Strom.

Menurut Strom, penelitian seperti ini sebelumnya hanya difokuskan pada laki-laki, dan bukan perempuan. "Ini adalah studi pertama yang memfokuskan secara eksklusif pada wanita usia subur," katanya.

sumber: kompas

2 Des 2011

4 Prinsip Penularan HIV

Human imunodefisiensi virus (HIV) ditularkan melalui kontak langsung antara membran mukosa atau aliran darah dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, sperma, cairan vagina, atau air susu ibu.

Menurut penjelasan dr.Ekarini Aryasatiani, Sp.OG, dari RSUD Tarakan Jakarta Pusat, secara umum ada 4 prinsip penularan HIV, yakni:

1. Exit. Ini berarti virus harus keluar dari tubuh orang yang terinfeksi, baik melalui hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi.

2. Survive. Untuk dapat menularkan HIV, virus harus bisa bertahan hidup di luar tubuh.
"Virus ini tidak bisa bertahan lama di luar tubuh. Untuk peralatan kedokteran yang dipakai dan menyentuh darah pasien positif HIV biasanya direndam dalam larutan klorin 0,5 persen virusnya akan mati," paparnya.

3. Sufficient. Hal ini berarti jumlah virusnya harus cukup untuk dapat menginfeksi.
"Jika virusnya hanya sedikit tidak akan berpengaruh. Karena itu jangan percaya dengan orang yang menakut-nakuti ada tusuk gigi atau jarum di tempat umum yang berasal dari orang positif HIV, selain jumlah virusnya sangat sedikit, pasti virusnya juga sudah mati," paparnya.

4. Enter. Berarti virusnya harus masuk ke tubuh orang lain melalui aliran darah. Hal ini berarti melalui pertukaran darah antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin atau menyusui, hubungan seksual, baik anal atau vaginal, serta alat tusuk tidak steril yang menembus kulit.

Hubungan seksual yang berpotensi menularkan HIV berlaku bagi semua pasangan apabila salah satunya positif mengidap HIV, baik pasangan homoseksual, heteroseksual, mau pun biseksual, baik di dalam atau di luar perkawinan.

sumber: kompas

22 Nov 2011

Musuh Sperma: Rokok, Alkohol, Daging Merah, Berendam Air Panas

Makan makanan yang bergizi dan menjaga gaya hidup sehat baik untuk kesehatan pria dan pasangannya. Bagi pria yang tidak subur, saran ini sebaiknya dipatuhi. Sebab, penelitian telah menunjukkan bahwa kesuburan pria amat dipengaruhi makanan dan gaya hidupnya.

Makanan yang baik untuk kesuburan paling tinggi didapat dari buah dan biji-bijian dan mengurangi daging merah, alkohol, dan kopi. Demikian seperti dilaporkan peneliti dari Brasil dalam jurnal Fertility and Sterility.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan berat badan, merokok, dan minum alkohol dengan gangguan reproduksi pada wanita, namun belum jelas apakah hal yang sama juga berlaku bagi laki-laki.

Hasil penelitian menemukan:
1. Kelebihan berat badan dan minum alkohol berkaitan dengan konsentrasi sperma yang lebih encer dan kurang lincah.
2. Merokok menyebabkan efek negatif berupa kutrang gesitnya sperma.
3. Alkohol dan kopi berkaitan dengan menurunkan kemungkinan pembuahan.
4. Tingkat pembentukan embrio serta tingkat kehamilan secara signifikan lebih rendah ketika pria mengkonsumsi banyak daging merah.
Di sisi lain, makan biji-bijian dan sereal sangat berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan pergerakan sperma.
5. Menghabiskan banyak waktu di kolam air panas juga bisa menghambat keberhasilan pengobatan kesuburan.

"Temuan ini konsisten dengan ide bahwa vitamin, mineral dan asam amino tertentu dapat membantu mempertahankan atau meningkatkan kualitas air mani, sementara terlalu banyak alkohol dan hormon tertentu dalam daging olahan dapat berbahaya bagi sperma," kata Dr Edson Borges, Jr dari Fertility-Assisted Fertilization Centre di Sao Paulo.

"Kita berbicara mengenai gaya hidup sehat dan berusaha untuk menghilangkan hal-hal yang buruk bagi kesehatan, tapi saya pikir sebagian besar orang cenderung menekankan pada pihak wanita agar sesehat mungkin," kata Dr Lynn Westphal, spesialis kesehatan perempuan dan kesuburan di Pusat Medis Universitas Stanford di Palo Alto, California yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Temuan ini mempertegas bahwa penting bagi laki-laki dan perempuan untuk menghilangkan hal yang buruk dalam makanan atau gaya hidup sebanyak mungkin," imbuh Dr Westphal seperti dikutip dari Health24.com, Selasa (22/11/2011).

Dr. Westphal menjelaskan bahwa menghabiskan banyak waktu di kolam air panas juga bisa menghambat keberhasilan pengobatan kesuburan. Dia menambahkan bahwa setiap makanan dan perubahan gaya hidup laki-laki dalam upaya meningkatkan sperma akan membutuhkan waktu beberapa bulan agar efek kentara, sehingga memakan makanan yang baik beberapa hari sebelum IVF tidak akan efektif.

Para peneliti merekrut 250 orang laki-laki yang tengah menjalani injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) di satu pusat kesehatan bersama dengan pasangannya. ICSI adalah dalam prosedur pembuahan bayi tabung di mana sperma disuntikkan langsung ke dalam telur.

Para peneliti memberi pertanyaan kepada relawan mengenai seberapa sering mereka makan berbagai makanan, serta berapa banyak mereka minum dan merokok. Mereka juga menganalisis sampel air mani pada setiap langkah dari proses pembuahan bayi tabung.

Telur yang berhasil dibuahi adalah sekitar tiga perempat dari jumlah yang masuk dalam perawatan, dan hanya kurang dari 40% wanita yang berhasil hamil selama penelitian. Dari kecepatan sperma hingga kesempatan pasangan untuk hamil, pria yang mengkonsumsi alkohol dan mengkonsumsi makanan kurang bergizi memiliki hasil yang paling buruk.

sumber: detikhealth

18 Nov 2011

Sarapan Putih Telur Bikin Tak Cepat Ngantuk

Jika Anda sering mengantuk menjelang makan siang, mungkin sarapan yang Anda makan salah. Cobalah ganti menu sarapan dengan telur rebus terutama bagian putih telur. Protein yang terkandung didalamnya membantu Anda tetap terjaga dan merasa waspada.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa protein telur, khususnya yang ditemukan pada bagian putih telur, dapat membantu orang tetap terjaga dan merasa waspada, sehingga tidak mudah mengantuk saat beraktivitas.

Protein pada putih telur lebih efektif ketimbang karbohidrat yang ditemukan dalam cokelat, biskuit atau permen yang sering diandalkan untuk meningkatkan energi dengan cepat.

Peneliti Cambridge University mempelajari bagaimana nutrisi mempengaruhi sel-sel otak yang membuat orang tetap terjaga dan membantu membakar kalori.

Suatu campuran yang mirip dengan kandungan protein putih telur mengaktifkan sel-sel otak, sehingga memicu pelepasan stimulan orexin. Sedangkan gula justru memblokir pelepasan orexin, sehingga makan gula akan membuat orang mudah mengantuk.

Hormon orexin merupakan hormon yang diproduksi di otak. Kekurangan hormon orexin sering ditemui pada penderita narcolepsia, yakni rasa kantuk berlebihan di siang hari yang kadang-kadang memicu serangan tidur yang tidak terkendali. Pelepasan hormon orexin akan mengurangi rasa kantuk dan membuat orang lebih terjaga.

"Yang menarik adalah bagaimana memiliki cara rasional untuk 'tune' sel-sel otak menjadi lebih atau kurang aktif dengan memutuskan apa makanan yang akan dimakan. Penelitian menunjukkan bahwa jika Anda memiliki pilihan antara selai di roti bakar atau putih telur di atas roti panggang, maka pilihlah yang kedua (putih telur di atas roti panggang)," jelas Dr Denis Burdakov, peneliti dari Cambridge University, seperti dilansir Dailymail, Jumat (18/11/2011).

Bahkan meskipun dua pilihan tersebut berisi jumlah kalori yang sama, putih telur yang memiliki protein lebih akan memerintahkan tubuh untuk membakar kalori lebih banyak dari yang dikonsumsi.

Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Neuron.

sumber: detikhealth