22 Nov 2011

Musuh Sperma: Rokok, Alkohol, Daging Merah, Berendam Air Panas

Makan makanan yang bergizi dan menjaga gaya hidup sehat baik untuk kesehatan pria dan pasangannya. Bagi pria yang tidak subur, saran ini sebaiknya dipatuhi. Sebab, penelitian telah menunjukkan bahwa kesuburan pria amat dipengaruhi makanan dan gaya hidupnya.

Makanan yang baik untuk kesuburan paling tinggi didapat dari buah dan biji-bijian dan mengurangi daging merah, alkohol, dan kopi. Demikian seperti dilaporkan peneliti dari Brasil dalam jurnal Fertility and Sterility.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan berat badan, merokok, dan minum alkohol dengan gangguan reproduksi pada wanita, namun belum jelas apakah hal yang sama juga berlaku bagi laki-laki.

Hasil penelitian menemukan:
1. Kelebihan berat badan dan minum alkohol berkaitan dengan konsentrasi sperma yang lebih encer dan kurang lincah.
2. Merokok menyebabkan efek negatif berupa kutrang gesitnya sperma.
3. Alkohol dan kopi berkaitan dengan menurunkan kemungkinan pembuahan.
4. Tingkat pembentukan embrio serta tingkat kehamilan secara signifikan lebih rendah ketika pria mengkonsumsi banyak daging merah.
Di sisi lain, makan biji-bijian dan sereal sangat berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan pergerakan sperma.
5. Menghabiskan banyak waktu di kolam air panas juga bisa menghambat keberhasilan pengobatan kesuburan.

"Temuan ini konsisten dengan ide bahwa vitamin, mineral dan asam amino tertentu dapat membantu mempertahankan atau meningkatkan kualitas air mani, sementara terlalu banyak alkohol dan hormon tertentu dalam daging olahan dapat berbahaya bagi sperma," kata Dr Edson Borges, Jr dari Fertility-Assisted Fertilization Centre di Sao Paulo.

"Kita berbicara mengenai gaya hidup sehat dan berusaha untuk menghilangkan hal-hal yang buruk bagi kesehatan, tapi saya pikir sebagian besar orang cenderung menekankan pada pihak wanita agar sesehat mungkin," kata Dr Lynn Westphal, spesialis kesehatan perempuan dan kesuburan di Pusat Medis Universitas Stanford di Palo Alto, California yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

"Temuan ini mempertegas bahwa penting bagi laki-laki dan perempuan untuk menghilangkan hal yang buruk dalam makanan atau gaya hidup sebanyak mungkin," imbuh Dr Westphal seperti dikutip dari Health24.com, Selasa (22/11/2011).

Dr. Westphal menjelaskan bahwa menghabiskan banyak waktu di kolam air panas juga bisa menghambat keberhasilan pengobatan kesuburan. Dia menambahkan bahwa setiap makanan dan perubahan gaya hidup laki-laki dalam upaya meningkatkan sperma akan membutuhkan waktu beberapa bulan agar efek kentara, sehingga memakan makanan yang baik beberapa hari sebelum IVF tidak akan efektif.

Para peneliti merekrut 250 orang laki-laki yang tengah menjalani injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI) di satu pusat kesehatan bersama dengan pasangannya. ICSI adalah dalam prosedur pembuahan bayi tabung di mana sperma disuntikkan langsung ke dalam telur.

Para peneliti memberi pertanyaan kepada relawan mengenai seberapa sering mereka makan berbagai makanan, serta berapa banyak mereka minum dan merokok. Mereka juga menganalisis sampel air mani pada setiap langkah dari proses pembuahan bayi tabung.

Telur yang berhasil dibuahi adalah sekitar tiga perempat dari jumlah yang masuk dalam perawatan, dan hanya kurang dari 40% wanita yang berhasil hamil selama penelitian. Dari kecepatan sperma hingga kesempatan pasangan untuk hamil, pria yang mengkonsumsi alkohol dan mengkonsumsi makanan kurang bergizi memiliki hasil yang paling buruk.

sumber: detikhealth

18 Nov 2011

Sarapan Putih Telur Bikin Tak Cepat Ngantuk

Jika Anda sering mengantuk menjelang makan siang, mungkin sarapan yang Anda makan salah. Cobalah ganti menu sarapan dengan telur rebus terutama bagian putih telur. Protein yang terkandung didalamnya membantu Anda tetap terjaga dan merasa waspada.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa protein telur, khususnya yang ditemukan pada bagian putih telur, dapat membantu orang tetap terjaga dan merasa waspada, sehingga tidak mudah mengantuk saat beraktivitas.

Protein pada putih telur lebih efektif ketimbang karbohidrat yang ditemukan dalam cokelat, biskuit atau permen yang sering diandalkan untuk meningkatkan energi dengan cepat.

Peneliti Cambridge University mempelajari bagaimana nutrisi mempengaruhi sel-sel otak yang membuat orang tetap terjaga dan membantu membakar kalori.

Suatu campuran yang mirip dengan kandungan protein putih telur mengaktifkan sel-sel otak, sehingga memicu pelepasan stimulan orexin. Sedangkan gula justru memblokir pelepasan orexin, sehingga makan gula akan membuat orang mudah mengantuk.

Hormon orexin merupakan hormon yang diproduksi di otak. Kekurangan hormon orexin sering ditemui pada penderita narcolepsia, yakni rasa kantuk berlebihan di siang hari yang kadang-kadang memicu serangan tidur yang tidak terkendali. Pelepasan hormon orexin akan mengurangi rasa kantuk dan membuat orang lebih terjaga.

"Yang menarik adalah bagaimana memiliki cara rasional untuk 'tune' sel-sel otak menjadi lebih atau kurang aktif dengan memutuskan apa makanan yang akan dimakan. Penelitian menunjukkan bahwa jika Anda memiliki pilihan antara selai di roti bakar atau putih telur di atas roti panggang, maka pilihlah yang kedua (putih telur di atas roti panggang)," jelas Dr Denis Burdakov, peneliti dari Cambridge University, seperti dilansir Dailymail, Jumat (18/11/2011).

Bahkan meskipun dua pilihan tersebut berisi jumlah kalori yang sama, putih telur yang memiliki protein lebih akan memerintahkan tubuh untuk membakar kalori lebih banyak dari yang dikonsumsi.

Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Neuron.

sumber: detikhealth

8 Nov 2011

Cahaya Bisa Obati Kanker

Pengobatan kanker bakal memasuki babak baru menyusul ditemukannya potensi sinar inframerah untuk melawan penyakit mematikan ini.

Riset terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Medicine menunjukkan, terapi obat kanker kini dapat diatur sedemikian rupa sehingga hanya menyasar sel-sel yang terserang tumor. Terapi yang terfokus ini dapat diaktifkan ketika sel-sel kanker itu disinari dengan gelombang cahaya inframerah.

Artinya, penggunaan cahaya ini menjadikan terapi manjadi sangat spesifik atau tararah, sehingga tidak akan merusak jaringan atau sel-sel di sekitarnya yang tidak terkena kanker.

Saat ini, terapi kanker dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu dengan memanfaatkan radiasi, teknik pembedahan untuk mengangkat tumor dan penggunaan obat-obat untuk membunuh sel kanker. Semua jenis terapi ini memiliki risiko dan efek samping, sehingga para ilmuwan terus mengupayakan terapi yang lebih akurat dan aman.

Dalam penelitian terbaru, para ahli dari National Cancer Institute, Maryland, Amerika Serikat menggunakan antibodi yang menyasar protein pada permukaan sel-sel kanker. Sejenis zat kimia bernama IR700 ditempelkan pada antibodi tersebut. IR700 baru bisa aktif bekerja setelah disinari dengan cahaya infra merah. Gelombang cahaya ini dapat menembus ke dalam lapisan kulit hingga beberapa sentimeter. Untuk menguji efektivitas kombinasi formula antibodi dan zat kimia ini, peneliti menanamkan tumor jenis squamous carcinoma ke dalam tubuh tikus. Hewan pengerat ini lalu diberikan formula tersebut beserta penyinaran inframerah.

"Volume tumor mengecil secara signifikan dibandingkan tumor pada kelompok tikus yang tidak diberikan terapi dan umur mereka lebih panjang. Teknik pengobatan yang selektif ini dapat menekan kerusakan terhadap sel-sel normal," ungkap peneliti dalam pernyataanya.

Mereka menambahkan, kombinasi teknik ini merupakan metode yang menjanjikan untuk terapi dan diagnostik pengobatan kanker, walaupun harus melewati beberapa penelitian lanjutan. "Meski kami tidak menemukan toksisitas dalam penelitian, translasi klinis dari metode ini harus melalui penelitian toksisitas terlebih dahulu," tandasnya.

sumber: kompas

2 Nov 2011

Santap Daging Kurban, Waspada Kena GERD

Di Hari Raya Kurban ini, masyarakat muslim merayakannya dengan menyantap daging, baik mereka yang menerima kurban maupun yang memberi daging kurban.

Alhasil, daging biasanya akan melimpah sehingga membuat menu di meja makan dapat didominasi beragam masakan berbahan daging baik itu sapi, kambing atau domba.

Di satu sisi, mengonsumsi daging tentu bermanfaat bagi tubuh karena makanan ini mengandung zat gizi terutama protein serta lemak hewani. Tetapi di sisi lain, konsumsi berlebihan dan waktu (timing) yang kurang tepat justru dapat memberi dampak tidak sehat bagi sistem pencernaan.

Seperti diungkapkan pakar kesehatan pencernaan dari FKUI- RSCM Dr Ari Fahrial Syam Sp.PD, masyarakat sebaiknya tidak mengonsumsi daging kurban secara berlebihan, karena hal ini dapat memicu gangguan pada saluran cerna.

"Berbagai penyakit pencernaan akan tercetuskan setelah kita mengonsumsi daging yang berlebihan, baik ganggguan pada saluran cerna atas maupun gangguan saluran cerna bawah. Salah satu penyakit yang bisa terinduksi akibat makan lemak yang berlebihan dalam waktu singkat adalah penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)," ungkap Ari dalam emailnya.

Menurut spesialis penyakit dalam ini, kasus penyakit GERD ditemukan pada sekitar 20 persen dari kasus pasien dengan sakit maag yang datang menjalani pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas, baik di RSCM maupun rumah sakit Swasta. Penyakit GERD, kata Ari, merupakan penyakit akibat gaya hidup, sehingga kasusnya akan semakin meningkat di masa depan.

Ari menjelaskan, penyakit ini terjadi karena adanya aliran balik isi lambung termasuk asam lambung ke kerongkongan akibat lemahnya klep antara lambung dan kerongkongan. Selain itu, adanya gangguan pengosongan lambung juga memicu timbulnya GERD tersebut.

"Lemak yang berlebihan dapat menyebabkan pengosongan lambung menjadi lambat, dan adanya gangguan pada klep, sehingga isi lambung berbalik arah ke kerongkongan," ungkap Ari.

Beragam gejala biasanya dialami penderita GERD seperti rasa panas pada dada mirip terbakar (heart burn), merasakan sesuatu yang balik arah dari lambung naik ke atas (regurgitasi), dan rasa pahit di mulut. Selain keluhan utama tersebut, pasien dengan GERD bisa merasakan keluhan lain seperti nyeri di ulu hati, kembung, begah dan sering sendawa.

"Pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada ini karena masalah jantung. Tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah ke atas tersebut. Selain itu, asam lambung yang naik tersebut juga dapat menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hitung) kronis , radang pita suara (laryngitis) sampai ngilu pada gigi," paparnya.

Mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan jelas Ari, dapat menginduksi timbulnya GERD yang mungkin sudah ada sebelumnya. Hal ini dapat diperberat jika daging dimasak dengan santan berlebihan disertai bumbu yang merangsang, asam dan pedas.

Apalagi jika setelah mengonsumsi daging ini langsung tidur, kondisi ini akan memperburuk timbulnya GERD . Karena, hal ini akan menyebabkan makanan yang telah sampai di lambung berbalik arah ke kerongkongan.

Ari memberikan sejumlah tips agar dapat terhindar dari ancaman GERD, tetapi tetap mengonsumsi daging :

1. Jangan mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat.

2. Tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan.

3. Hindari konsumsi secara bersamaan antara daging dengan jeroan dari hewan kurban tersebut seperti usus, otak, hati, paru atau limpa.

4. Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke kerongkongan.

5. Pada pasien yang sudah mengalami GERD, konsumsi daging berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada 4 dari 5 kasus GERD.

6. Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas. Setelah makan daging, hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan memperburuk timbulnya GERD. Selain itu, selama mengkonsumsi daging ini, pasien GERD sebaiknya menghindari makanan yang mengandung coklat dan keju.

sumber: kompas