29 Des 2008

Nyanyi Yuk, Biar Sehat..!



Menyanyi sangat bermanfaat untuk kesehatan. Selain meningkatkan kekebalan tubuh, menyanyi juga bisa mengurangi nyeri, rasa cemas, depresi, dan mempercepat proses penyembuhan pasien jantung serta stroke.

Suara Orpheus, seorang tokoh dalam mitologi Yunani kuno begitu indahnya, sehingga binatang, pohon dan batu-batuan di sekitarnya pun menari. Suatu ketika isterinya, Eurydice, mati digigit ular. Nyanyian kesedihan Orpheus yang menangisi kematiannya menyentuh Hades, dewa penguasa kematian dan perut bumi. Hades lantas mengijinkan Orpheus membawa isterinya kembali ke kehidupan. Dalam perjalanan ke dalam perut bumi ia dihadang sejumlah monster. Hanya berbekal suara Orpheus mampu menaklukkan monster-monster itu dan membawa Eurydice kembali ke kehidupan.

Tak hanya di perut bumi, di kedalaman hati manusia juga berdiam ’monster-monster’ dalam rupa kemarahan, kesedihan, kecemasan, depresi, dan rasa malu. Emosi-emosi negatif itu umum dijumpai pada pasien pasca serangan jantung dan stroke.

"Pasien stroke dan jantung sering merasa cacat dan tidak berguna bagi keluarganya. Perasaan seperti ini justru memperparah kondisi kesehatan mereka," kata Dr.Hermawan Suryadi,Sp.S dari Klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi, Jakarta.

Dengan pemahaman tersebut, dokter yang mengembangkan pengobatan holistik untuk pasien stroke ini memutuskan untuk tidak hanya meresepkan obat, tapi juga meresepkan terapi suara dan karaoke.

"Dokter-dokter di Jepang bertahun-tahun lalu membuktikan bahwa terapi menyanyi membuat pasien cepat sembuh dan lebih bersemangat menjalani program penyembuhan. Dengan menyanyi maka perasaan sedih, depresi, panik dan cemas bisa berkurang sehingga mempercepat proses penyembuhan," ungkapnya.

Dra. Iesye Widodo, Psi., seorang psikolog yang mengembangkan terapi musik dan menyanyi untuk ibu hamil, berpendapat bahwa menyanyi yang dilakukan dengan penghayatan akan membawa suasana hati penyanyinya ke suasana lagu. "Lagu gembira akan membawa suasana gembira demikian pula sebaliknya," kata wanita yang mempelajari terapi musik di Jerman ini.

Iesye lantas bekerjasama dengan Dr. Hermawan memberikan terapi musik untuk manajemen stres bagi kalangan eksekutif, di klinik yang terletak di kawasan Kemanggisan itu. Tujuannya agar serangan stroke bisa dicegah sedini mungkin.

Pribadi Seimbang

* Menurut Dr. Hermawan kegiatan menyanyi mengaktifkan jembatan otak yang sering disebut golden bridge. Jembatan ini menghubungkan otak bagian kiri dan kanan.

Otak kiri adalah pusat bahasa, rasio, matematika, kemampuan baca dan tulis. Sementara otak kanan merupakan pusat intuisi dan kemampuan merasakan, memadukan dan ekspresi tubuh seperti menari, menyanyi dan melukis.

Orang yang banyak menggunakan otak kiri, telinga dan tangan kanannya lebih kuat dibanding telinga dan tangan kiri. "Orang yang dominan otak kirinya bisa saja punya gelar akademis berderet, tapi ia kurang bisa bergaul dan kurang rasa empatinya," kata Iesye memberi contoh.

Orang yang banyak menggunakan otak kanan cenderung lebih kreatif, peka, mudah mengendalikan diri dan memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Baik Dr. Hermawan maupun Dra.Iesye Widodo berpendapat bahwa yang terbaik adalah orang yang seimbang penggunaan otak kiri dan kanannya.

Syair lagu berasal dari otak kiri dan tangga nada berasal dari otak kanan. "Menyanyi berarti menggabungkan aktivitas otak bagian kiri dan kanan sehingga jembatan otak menjadi aktif. Orang yang jembatan otaknya aktif adalah pribadi yang seimbang antara kemampuan intelektual dan emosinya," jelasnya.

Menyanyi yang oleh Dr. Hermawan. Terlebih gerakan yang menyilang garis tengah (cross midline). Misalnya tangan kanan digerakkan ke arah kiri. Gerakan menyilang ini merupakan inti dari senam kebugaran otak yang berkhasiat mengaktifkan jembatan otak.

Jadi, mari menyanyi untuk menyehatkan diri!

Agar Cerdas, Sehat dan Awet Muda

1. Membuat Lebih Cerdas

Di RSAB Harapan Kita Jakarta telah dikembangkan terapi musik klasik dan menyanyi untuk ibu hamil dalam Parent Education Program. Hasil dari program terapi yang terpadu dengan senam hamil dan rileksasi itu sungguh menakjubkan.

Berdasarkan pengamatan Psikolog Dra.Iesye Widodo, anak yang lahir dari ibu yang menjalani terapi terbukti mempunyai kecerdasan yang jauh di atas rata-rata serta kecerdasan emosi yang tinggi.

"Ada seorang anak yang sedang bermain. Ketika saya ambil mainannya dan saya letakkan di atas meja yang agak tinggi, ia tidak marah atau menangis. Ia berinisiatif mencari dan mengambil mainan itu," cerita Iesye memberi contoh.

Wanita yang mahir bermain piano ini menunjuk hasil riset di negara maju bahwa bayi yang masih dalam kandungan bisa mendengar suara nyanyian ibunya. Ketika lahir mereka mengenali lagu yang sering dinyanyikan ibunya.

"Seorang ibu bercerita bahwa ia sering menyanyikan lagu Pelangi ketika hamil. Sekarang bila bayi itu menangis, si ibu akan menyanyikan lagu itu dan bayinya akan langsung diam dan bereaksi sesuai irama lagu," tuturnya.

Karena itulah Iesye kini juga bekerjasama dengan pemain harpa kenamaan, Ussy Pieters, di sekolah musik di Kali Malang, Bekasi dalam mengembangkan terapi musik. Di sana ia menjadi konsultan psikologi.

2. Meningkatkan Kesehatan

"Berlatih menyanyi yang baik berarti melatih pernapasan, pengucapan, artikulasi dan keselarasan nada," ucap Ussy Pieters, salah seorang pemain harpa ternama di Indonesia.

Latihan menyanyi, menurut Ussy, menggunakan pernapasan perut dan melibatkan resonansi pada otak, dada dan perut. Latihan ini bermanfaat untuk mengurangi migren dan pusing.

Di sekolah musiknya, penyuka warna merah ini melatih vokal pada berbagai kalangan usia. Anak didiknya yang termuda berusia 2 tahun, dan yang tertua 76 tahun. Murid tertuanya itu seorang wanita yang berlatih menyanyi untuk menyembuhkan penyakit asmanya.

Iesye Widodo menyebutkan bahwa terapi musik dan menyanyi juga bisa meningkatkan kesehatan ibu hamil beserta janinnya. "Ibu hamil menjadi lebih tenang dan kelainan-kelainan pada janin bisa dihindari," terangnya. Rasa sakit saat melahirkan juga bisa berkurang dengan terapi musik dan menyanyi ini karena bayi menjadi lebih tenang.

3. Bikin Awet Muda

Betulkah menyanyi bisa membuat awet muda? Benar, Dr. Hermawan yang juga mendalami masalah anti penuaan di Swiss dan Austria setuju dengan pendapat bahwa menyanyi membuat awet muda.

Para lansia yang menyanyikan lagu-lagu lama akan terbawa ke dalam suasana nostalgia. Suasana ini membuat mereka merasa muda. Perasaan seperti ini akan membuat sel-sel menjadi aktif, regenerasi sel dan sistem hormon berjalan baik.

"Rahasia awet muda adalah selalu merasa muda. Jangan pernah merasa tua. You look what you feel," katanya membuka rahasia. Maka, jangan malu-malu untuk bernyanyi dan bernostalgia biar awet muda.

Karaoke untuk Terapi Stroke

* Baru satu tahun Dr. Hermawan membuka Klinik Neuropsikiatri dan Revitalisasi untuk stroke di Kemanggisan, Jakarta Barat. Klinik ini membuka Klub Stroke untuk menampung para pasien pasca stroke

Di klub ini pasien bisa berinteraksi dengan sesama, tenaga medis dan dokter dalam acara senam stroke dan karaoke. Dengan sosialisasi ini diharapkan pasien menjadi lebih percaya diri. "Rasa percaya diri ini penting untuk mendorong pasien agar bersemangat dalam menjalani program penyembuhan," terangnya.

Banyak yang sudah mendapatkan kemajuan dari menyanyi. "Bapak itu sekarang menyetir sendiri dari Bogor ke Jakarta," kata Yohanes, salah seorang instruktur, menunjuk seorang pasien.

Pria itu kelihatan bersemangat mengikuti gerakan senam. Ia dan beberapa pria lain memang sudah beberapa lama mengikuti terapi di klinik itu. Nyaris tak tampak tanda-tanda bahwa mereka pernah terkena serangan stroke.

Suasana menjadi meriah ketika acara karaoke tiba. Dalam kaitan ini Dr. Hermawan sengaja memilih lagu-lagu gembira yang sederhana seperti Burung Kakak Tua dan Dua Mata Saya. "Pasien stroke memang agak kesulitan menyanyikan tangga nada dan mengikuti lagu berirama cepat," kata seorang instruktur memberi alasan. Masing-masing pasien diberi kesempatan memegang corong dan memperdengarkan suaranya.

* Untuk membuktikan secara ilmiah bahwa menyanyi itu menyehatkan, penelitian di University of California, Amerika Serikat mengambil sampel ludah 32 orang anggota paduan suara.

Dari sampel itu kemudian diukur jumlah protein kekebalan tubuh anggota paduan suara sebelum, selama dan sesudah latihan untuk pertunjukan Missa Solemnis Beethoven.

Hasilnya? Immunoglobulin A yang digunakan tubuh untuk membunuh penyakit meningkat 150 persen kadarnya saat latihan. "Yang mengagumkan kadar immunoglobulin ini meningkat menjadi 240 persen setelah latihan," ungkap Robert Beck, salah seorang peneliti. Peningkatan kekebalan tubuh itu akan semakin baik bila menyanyi dilakukan dengan penuh penghayatan.

Lebih jauh Beck meneliti stres yang dialami para penyanyi selama pertunjukan berlangsung. Secara teoritis situasi stres dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan penurunan kekebalan tubuh. Anehnya stres pada saat pertunjukan justru tidak menurunkan kekebalan tubuh. "Para penyanyi menuturkan pengalaman sukses mementaskan pertunjukan paduan suara merupakan puncak di mana mereka merasakan kegembiraan luar biasa, rileksasi, kepuasan dan penurunan stres," demikian bunyi hasil studi Beck.

Mereka merasa sanggup menguasai hal-hal sulit yang dituntut saat latihan dan menikmati kegembiraan waktu tampil di depan publik. Karena itulah kemajuan hasil penelitian setelah pertunjukan sangat mencolok ketimbang waktu latihan.

Sumber: kompas

22 Des 2008

Berikanlah Kami pada Hari Ini Makanan Kami yang Secukupnya

Bapa kami yang di surga dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami
...

Doa Bapa K
ami adalah doa yang sangat dikenal oleh orang Kristen. Doa yang diajarkan oleh Yesus Kristus ini mengajak kita bagaimana untuk hidup dan membangun hubungan dengan benar, baik dengan Tuhan, dengan diri sendiri, maupun dengan orang lain.

Doa Bapa Kami juga mengajarkan kita untuk hidup dengan sehat yaitu, mengenai pola makan yang benar. Kalimat "Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya" dengan jelas mengajarkan kepada kita mengenai pola makan yang sehat. Makan yang sehat adalah makan yang secukupnya. Disini, secukupnya mengandung arti cukup dari segi kualitas dan kuantitas, tidak kurang dan juga tidak berlebihan. Jika kita makan dengan kurang, tentu akan berakibat tidak baik. Demikian juga dengan makan berlebihan, akibatnya pun juga sangat tidak baik.

Banyak contoh, tokoh-tokoh Kristen seperti pendeta dan juga tokoh yang terkenal lainnya, meninggal dunia dalam usia yang masih muda bukan karena kalah dalam peperangan rohani atau karena serangan Setan, melainkan karena penyakit yang ditimbulkan karena kolesterol, hipertensi, atau serangan jantung, yang timbul karena pola makan yang berlebihan. Sungguh disayangkan bukan? Padahal jika kita mau 'menguasai diri' dalam hal makanan, semua penyakit tersebut tentunya dapat dihindari dan kita dapat hidup lebih lama menikmati berkat dan anugerah Tuhan dlam hidup kita. Ingat, dalam 9 buah Roh di Galatia 5, buah yang terakhir adalah PENGUASAAN DIRI. Ini tidak hanya menyangkut penguasaan diri dalam menjaga panca indera kita dari hal-hal yang berbau dosa, tetapi juga penguasaan diri dalam menjaga nafsu makan kita.

Nah, marilah kita hidup sehat. Mulai makan yang secukupnya dan mengontrol nafsu makan kita. Tidak makan secara berlebihan, termasuk saat menghadiri pesta-pesta atau resepsi-resepsi yang menyajkan makanan yang super lezat.

Amsal 23:1-3 mengatakan "Bila engkau duduk makan dengan seorang pembesar, perhatikanlah baik-baik apa yang ada di hadapanmu. Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila nafsumu besar. Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu."

Dan menjelang Natal dan Tahun Baru ini, pastikan anda dapat mengendalikan diri dalam pesta-pesta yang anada ikuti.

Selamat Natal,
Selamat Tahun Baru,
Tetap Hidup Sehat

(samleinad)

3 Des 2008

Makanan Sehat yang Jadi “Sampah”

Semua makanan instan itu adalah junk food alias makanan sampah. Itulah yang terpatri di benak kebanyakan orang. Akibat kampanye kesehatan yang dicerna agak miring, otomatis publik menganggap semua makanan instan adalah sampah. Terlebih lagi jika makanan itu berasal dari budaya barat. Iklan memang kadang memberi efek berlebihan pada kehidupan kita. Padahal ada sejumlah makanan yang selintas kita anggap “sampah” justru memiliki kandungan gizi yang masih layak dikonsumsi andai diolah secara baik.

Berikut daftar 10 makanan yang awalnya adalah makanan sehat, tapi setelah terlalu dikomersilkan justru menjadi sampah.

1. Pizza
Bukan hanya kita di Indonesia, bahkan orang Amerika pun menganggap pizza masuk kategori junk food. Bisa jadi akibat bingung dengan iklan di televisi. Padahal di negara asalnya, Italia, ada hukum yang mengatur bagaimana komposisi pizza idealnya dibuat. Ditentukan mulai dari jenis tepungnya, tomat, mozarela, sampai ke minyak zaitunnya. Makanan ini jika diolah sesuai ketentuan merupakan makanan praktis lagi kaya gizi. Sayangnya, mulai banyak pizza yang diolah terlalu komersil sehingga mengandung terlalu banyak lemak, kalori, sodium, namun rendah gizi.

2.Sayuran Organik Komersil.
Awalnya ini adalah ide yang baik. Sejumlah petani memulai gerakan tanaman organik, menghindari pestisida dan pupuk kimia. Mereka menanam dengan cara alamiah.Namun setelah 30 tahun berlalu, produk tanaman organik menjadi kasus. Sejumlah waralaba besar menginginkan profit berlebih. Akibatnya diproduksi makanan sampah organik seperti susu organik, sayuran organik, yang semuanya berlabel. Apakah itu sungguh sehat dikonsumsi, kadang diragukan. Istilah “organik” kerap hanya sebagai label belaka.

3. Sereal.
Di Indonesia kini sarapan pagi yang biasa bermenu nasi uduk atau lontong sayur mulai digeser dengan sereal. Aslinya, sereal yang ideal terbuat atas gandum, oat atau beras. Intinya adalah bahan pangan untuk manusia. Kandungannya adalah protein, lemak sehat dan vitamin. sayang, mulai marak produsen makanan yang menambah bahan gula, sirup jagung, garam, makanan yang dikeringkan dan sejenisnya. Bahan-bahan inilah yang membuat sereal menjadi sampah di tubuh kita.

4. Roti Tawar.
Roti tawar yang berbahaya bagi kesehatan adalah yang mengandung bahan tak sehat. Dan ini justru yang banyak beredar di negara maju seperti AS. Yakni mengandung tepung dengan gula, siruo jagunng, bahkan sejumlah bahan tambahan tak berguna. Kandungannya membuat orang berisiko menderita obesitas dan diabetes sebab sekali dimakan akan langsung dikonversi menjadi gula darah bernama glokosa. Glukosa ini membuat pankreas bekerja keras dan merusak organ sekitar. Roti tawar yang sehat adalah yang terbuat dari tepung dan air dengan sedikit garam dan yeast.

5.Popcorn.
Jangan terlalu ketagihan makan popcorn yang berasa asin dan menggoda. Pada dasarnya bahan jagung itu sehat, mengandung zat besi tinggi, kalori rendah dan sedikit gula, garam dan lemak. Sayang kini justru kandungan gula, lemak dan garamnya sangat luar biasa. Jauh lebih sehat menyiapkan popcorn sendiri di rumah dengan campuran garam dan gula yang terkendali.

6. Kentang Russet.
Ini adalah jenis kentang yang dipakai untuk membuat french fries alias kentang goreng yang kita kenal sebagai camilan lezat. Kentang Russet ukurannya lebih besar dari kentang biasa, juga lebih murah. setelah dianalisa, kentang ini jika dikonsumsi cepat terkonversi menjadi gula darah dan memicu diabetes dan obesitas. Karena rasanya yang hambar, banyak produsen menambahkan gula dan garam ke bahan ini.

7. Teh Hijau
Dipercaya berkhasiat mencegah kanker, teh hijau banyak dikonsumsi di Asia termasuk Indonesia. Teh ini mengandung antioksidan dan komponen lain yang katanya mengurangi risiko kanker, serangan jantung, bahkan membuat awet muda. Kini teh hijau banyak dijual dalam kemasan botol, ditambah beragam rasa agar menarik. Zat seperti gula, bahan penambah rasa dan pengawet justru membuat teh hijau bukan lagi minuman sehat.

8.Sup Kalengan.
Pada dasarnya sup adalah makanan sehat. Itu jika disajikan dalam keadaan segar dengan kandungan sayuran dan komposisi bumbu seimbang. Namun orang kadang lebih suka yang praktis, sehingga membeli sup kalengan. Awalnya sup kalengan juga masih ideal, sayangnya lama-lama produsen hanya memikirkan profit semata. Satu kaleng sup bisa mengandung 100 miligram sodium dan garam berlebihan, serta lemak dan zat kimia lain. Tentu saja bahan-bahan itu jauh dari definisi sehat.

9. Yogurt.
Betul bahwa yogurt makanan sehat yang terbuat dari proses fermentasi bakteri. Proteinnya tinggi, kalsium dan vitaminnya memberi efek bagus pada tubuh. Kelamaan di pasar swalayan banyak dijual yogurt kemasan bermerek. Biasanya mengandung banyak gula dan buah yang diproses, lalu menyamar sebagai makanan sehat.

10. Nuget Ikan
Ikan memang sehat. Maka banyak ditawarkan godaan produk ikan dalam bentuk instan dan konon lezat. Nuget ikan atau ikan yang sudah diolah lalu siap saji cukup dengan menggorengnya kini menggoda kita untuk membeli. Memang praktis, tak perlu membersihkan ikan mentah yang bau amis dan kotor. Jangan salah, ikan jenis ini justru lebih banyak kandungan garam dan lemak. Kalau sudah begitu, pastinya nilai positif ikan sudah nyaris tak tersisa lagi.

Kini pilihan ada di tangan kita sendiri. Mau makanan sehat tapi agak repot, atau praktis namun sudah menjadi sampah?

Sumber: netsains.com

Penyakit Lupus

Seperti yang diungkapkan dalam buku kecil Care for Lupus (Syamsi Dhuha), Lupus adalah sebutan umum dari suatu kelainan yang disebut sebagai Lupus Erythematosus. Dalam istilah sederhana, seseorang dapat dikatakan menderita penyakit Lupus Erythematosus saat tubuhnya menjadi alergi pada dirinya sendiri. Lupus adalah istilah dari bahasa Latin yang berarti Serigala. Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi Serigala, tetapi berwarna putih.

Penyakit ini dalam ilmu kedokteran disebut Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan).

Jenis penyakit Lupus ini memiliki tiga macam bentuk, yang pertama yaitu Cutaneus Lupus, seringkali disebut discoid yang mempengaruhi kulit. Kedua, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang menyerang organ tubuh seperti kulit, persendian, paru-paru, darah, pembuluh darah, jantung, ginjal, hati, otak, dan syaraf. Ketiga, Drug Induced Lupus(DIL), timbul karena menggunakan obat-obatan tertentu. Setelah pemakaian dihentikan, umumnya gejala akan hilang, dan biasanya odipus (orang hidup dengan lupus)akan menghindari hal-hal yang dapat membuat penyakitnya kambuh dengan :

1. Menghindari stress
2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
3. mengurangi beban kerja yang berlebihan
4. menghindari pemakaian obat tertentu.

odipus dapat memeriksakaan diri pada dokter2 pemerhati penyakit ini, dokter spesialis penyakit dalam konsultasi hematologi, rheumatology, ginjal, hipertensi, alergi imunologi, jika lupus dapat tertanggulangi, berobat dengan teratur, minum obat teratur yang di berikan oleh dokter (yang biasanya diminum seumur hidup), odipus akan dapat hidup layaknya orang normal.

SUmber: id.wikipedia.org

Apa itu Penyakit LUPUS ?

Penyakit LUPUS adalah penyakit baru yang mematikan setara dengan kanker. Tidak sedikit pengindap penyakit ini tidak tertolong lagi, di dunia terdeteksi penyandang penyakit Lupus mencapai 5 juta orang, lebih dari 100 ribu kasus baru terjadi setiap tahunnya.

Arti kata lupus sendiri dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Awalnya, penderita penyakit ini dikira mempunyai kelainan kulit, berupa kemerahan di sekitar hidung dan pipi . Bercak-bercak merah di bagian wajah dan lengan, panas dan rasa lelah berkepanjangan , rambutnya rontok, persendian kerap bengkak dan timbul sariawan. Penyakit ini tidak hanya menyerang kulit, tetapi juga dapat menyerang hampir seluruh organ yang ada di dalam tubuh.

Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:

1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan

Dr. Rahmat Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah.

“Penyakit ini dapat mengenai semua lapisan masyarakat, 1-5 orang di antara 100.000 penduduk, bersifat genetik, dapat diturunkan. Wanita lebih sering 6-10 kali daripada pria, terutama pada usia 15-40 tahun. Bangsa Afrika dan Asia lebih rentan dibandingkan kulit putih. Dan tentu saja, keluarga Odapus. Timbulnya penyakit ini karena adanya faktor kepekaan dan faktor pencetus yaitu adanya infeksi, pemakaian obat-obatan, terkena paparan sinar matahari, pemakaian pil KB, dan stres,” ujarnya. Penyakit ini justru kebanyakaan diderita wanita usia produktif sampai usia 50 tahun sekalipun ada juga pria yang mengalaminya. Oleh karena itu dianggap diduga penyakit ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Pada kehamilan dari perempuan yang menderita lupus, sering diduga berkaitan dengan kehamilan yang menyebabkan abortus, gangguan perkembangan janin atau pun bayi meninggal saat lahir. Tetapi hal yang berkebalikan juga mungkin atau bahkan memperburuk geja LUPUS. Sering dijumpai gejala Lupus muncul sewaktu hamil atau setelah melahirkan.

Tubuh memiliki kekebalan untuk menyerang penyakit dan menjaga tetap sehat. Namun, dalam penyakit ini kekebalan tubuh justru menyerang organ tubuh yang sehat. Penyakit Lupus diduga berkaitan dengan sistem imunologi yang berlebih. Dalam tubuh seseorang terdapat antibodi yang berfungsi menyerang sumber penyakit yang akan masuk dalam tubuh. Uniknya, penyakit Lupus ini antibodi yang terbentuk dalam tubuh muncul berlebihan. Hasilnya, antibodi justru menyerang sel-sel jaringan organ tubuh yang sehat. Kelainan ini disebut autoimunitas . Antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :

Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.

Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun.Gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan. Dalam keadaan normal, kompleks ini akan dibatasi oleh sel-sel radang (fagosit) Tetapi, dalam keadaan abnormal, kompleks ini tidak dapat dibatasi dengan baik. Malah sel-sel radang tadi bertambah banyak sambil mengeluarkan enzim, yang menimbulkan peradangan di sekitar kompleks. Hasilnya, proses peradangan akan berkepanjangan dan akan merusak organ tubuh dan mengganggu fungsinya. Selanjutnya, hal ini akan terlihat sebagai gejala penyakit. Kalau hal ini terjadi, maka dalam jangka panjang fungsi organ tubuh akan terganggu.

Kesembuhan total dari penyakit ini, tampaknya sulit. Dokter lebih berfokus pada pengobatan yang sifatnya sementara.Lebih difokuskan untuk mencegah meluasnya penyakit dan tidak menyerang organ vital tubuh.

Sumber: doktersehat.com