6 Nov 2009

4 Penyakit yang Sering Salah Diagnosis

Terkadang, bahkan dokter terbaik pun bisa membuat kesalahan. Menurut Yayasan Keamanan Pasien di Amerika, 40 persen dari seluruh kesalahan yang dilakukan dokter adalah salah diagnosis. Diagnosis penyakit yang meleset tersebut terjadi karena banyak penyakit yang memiliki gejala mirip.

Beberapa diagnosis juga baru bisa ditegakkan lewat hasil pemeriksaan laboratorium yang mungkin oleh dokter Anda dianggap tidak perlu. Karena itu, tak ada salahnya juga sebagai awam kita mempelajari beberapa jenis penyakit yang memiliki gejala mirip. Selanjutnya, Anda bisa berkonsultasi pada dokter untuk mendapatkan kepastian diagnosis.

1. Gejala: Rasa kebas di satu sisi, sakit kepala, pening, penglihatan mendadak kabur, koordinasi otot terganggu, atau gangguan bicara.

Diagnosis: Vertigo, migren, atau gangguan telinga bagian dalam.

Kemungkinan: Stroke

Penelitian menunjukkan, 14 persen kasus stroke pada orang berusia kurang dari 45 tahun seringkali salah didiagnosa. Bila pasien masih muda dan terlihat sehat, dokter seringkali mengira itu adalah penyakit ringan. Oleh sebab itu, bila Anda merasakan gejala satu bagian tubuh mati rasa atau terjadi kombinasi gejala di atas yang menetap lebih dari satu jam, mintalah dokter untuk melakukan pemeriksaan lanjutan.

2. Gejala: nyeri di wajah, sakit kepala atau bunyi mendenging di telinga ditambah sakit punggung, leher, atau gigi.

Diagnosis: migren atau masalah sinus

Kemungkinan: sindrom sendi temporomandibular

Temporomandibular adalah sendi yang menghubungkan rahang bawah ke tulang temporal dari tengkorak. Sendi yang fleksibel ini memungkinkan kita untuk berbicara, mengunyah, atau menguap. Pemeriksaan CT scan akan membantu melihat detail gangguan pada tulang sendi. Untuk pengobatan Anda bisa berkonsultasi pada ahli bedah mulut.

3. Gejala: rasa lelah atau sesak napas ditambah nyeri di bagian dada.

Diagnosis: stres atau serangan panik

Kemungkinan: serangan jantung atau penyakit jantung.

Tanda atau gejala serangan jantung memang lebih sulit dikenali pada wanita. Sesak napas atau rasa letih yang berlebihan mungkin satu-satunya tanda yang perlu diwaspadai. Temui dokter ahli jantung bila dokter Anda tidak merekomendasikan terapi yang tepat.

4. Gejala: murung, kelelahan, insomnia, berat badan naik, otot kaku.

Diagnosis: depresi

Kemungkinan: hipotiroid

Dokter seringkali mengaitkan rasa murung yang menetap dengan depresi. Cukup beralasan bila dokter menghubungkan hipotiroid dengan depresi. Pasalnya kedua penyakit ini punya gejala yang mirip. Padahal, hipotiroid yang tak segera ditanggulangi akan meningkatkan kadar kolesterol dan memicu serangan jantung. Untuk memastikannya, lakukan pemeriksaan kadar hormon tiroid dalam darah.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: