3 Feb 2009

Ingin Hemat? Ya, Belanja Sehat!

Apa yang pertama kali Anda masukkan dalam keranjang belanjaan ketika anda berbelanja bulanan di supermarket? Mayoritas kaum urban yang tinggal di perkotaan sangat mementingkan untuk memasukkan sejumlah besar daging unggas dan sapi sebagai bahan lauk yang akan mereka masak. Selain itu, keju dan mentega juga tak pernah absen dibeli, tentunya sebagai pelengkap sarapan.

Padahal, harga untuk membeli produk pangan serba daging dan lemak itu jelas-jelas tak murah. Akibatnya, kantong Anda pun akan terkuras cukup banyak. Harus diakui, prioritas untuk membeli barang-barang yang dianggap kebutuhan primer itu telah mendominasi anggaran belanja keluarga Anda.

Padahal, jelas-jelas produk itu masuk dalam kriteria makanan tidak menyehatkan. Seorang ahli nutrisi, Dr. Rita Cummings, dari "Tarac Wellness Center" di Denver, Amerika Serikat (AS) menyatakan, banyak orang berpikir mengonsumsi menu sehat itu memerlukan biaya tinggi. Mereka tidak tertarik membeli produk organik karena dianggap lebih mahal terkait dengan harganya yang terkadang mencapai dua hingga tiga kali lipat.

Bahkan, sebagai upaya mengurangi anggaran belanja, banyak masyarakat memilih keju, kue-kue manis, roti tawar dan daging hamburger berharga murah. "Namun dengan sedikit berpikir secara hati-hati dan melakukan perencanaan, semuanya dapat dilakukan dengan memperbaiki menu anda yang sekaligus mengurangi biaya pengeluaran. Pikirkan produk yang tidak berada dalam kotak," kata Cummings.

Kemasan daging atau keju yang tidak bermerek, kata Cummings, mungkin harganya murah. Tapi apa yang anda peroleh, pasti tidak banyak gizinya. Coba perhatikan label yang ada pada bungkus makanan itu, sebagian besar hanya mengandung garam dan bahan pengawet.

Sangat disarankan agar membuang berbagai makanan jenis "junk foods" dan menggantinya dengan makanan segar, yakni makanan yang lebih bermanfaat. "Saya sering mendapat pertanyaan tentang besar biaya makan secara benar," kata Cummings.

Ia menyarankan, untuk membeli secara borongan, seperti jagung, kacang hijau, dan kacang-kacangan organik beku serta berbagai macam sayur. Begitu juga membeli dalam jumlah banyak, seperti dada ayam, untuk dimasukkan dalam lemari pendingin untuk digunakan kemudian.

Memang betul makanan organik dan alami itu harganya lebih mahal dari yang biasa, tapi jenis makanan tersebut sangat besar manfaatnya. Cereal manis dan harganya lebih murah daripada makanan "junk foods", seperti makanan siap saji dan berbagai jenis makanan ringan.

Ia juga menyarankan agar menyiapkan makan pagi dengan membuat sendiri secara cepat dan sehat. Caranya, mengkombinasikan yogurt, buah segar atau jus buah, dan bisa ditambahkan bubuk protein.

"Banyak juga yang mengatakan bahwa tidak mempunyai cukup uang untuk membeli bahan makanan yang lebih baik. Namun mereka membelanjakan uang mereka untuk cappucicino dan makan siang di luar. Padahal, mereka mengeluarkan uang sebesar 10 sampai 12 dolar per hari hanya untuk kopi dan makanan siap saji," kata Cummings.

Jangan pula terpaku untuk membeli sayuran dan buah organik, anda dapat membeli langsung sayur mayur dari petani yang segar dan tentu lebih murah. Kendati tak sepenuhnya terbebas dari pengaruh kimia, sayuran yang dikonsumsi tak lama setelah dipetik tentunya lebih segar.

"Jangan pernah membeli daging kemasan yang harganya murah yang mengandung asam sendawa dan bahan-bahan pengawet lainnya yang bepontensi menyebabkan penyakit kanker," katanya mengimbau.

Sekarang bandingkan dua cara yang nyata perbedaannya. Dengan makan sehat, sekalipun harga bahan dasarnya mahal, tapi anda dapat menyimpan uang anda. Karena tidak banyak biaya yang harus anda keluarkan untuk berobat.

Sumber: cybershopping.cbn.net.id

Tidak ada komentar: