12 Jan 2010

Awas Terobsesi Tubuh Berotot!

"Saya seorang bodybuilder dan setiap hari berlatih di gym selama tiga jam. Selama lima tahun terakhir saya mengikuti diet tinggi protein dan makan sedikitnya 10 butir telur setiap hari. Saya juga mengonsumsi suplemen khusus untuk membentuk otot. Adakah saran lain untuk meningkatkan performa otot saya?"

Pertanyaan tersebut dikirimkan seorang pria dalam rubrik konsultasi di majalah kebugaran. Meski tubuhnya sudah berotot, pria tersebut masih merasa ada yang kurang dari penampilannya.

Para binaragawan (body builder) biasanya begitu peduli pada bentuk tubuh dan otot mereka. Tak jarang mereka jadi terobsesi dan terus menerus memikirkan kekurangan fisik minor.

Orang yang terus menerus memikirkan bentuk otot-otot tubuhnya diistilahkan dengan muscle dysmorphia, kebalikan dari anorexia nervosa. Seperti orang yang anorexia yang menganggap badan yang kurus sebagai cantik, pengidap muscle dysmorphia menilai perut berbaku enam dan tubuh indah berotot adalah sebuah keindahan.

Muscle dysmorphobia pada umumnya diderita oleh laki-laki. Sebagian besar penderita muscle dysmorphobia termasuk ke dalam kelompok body dysmorphic disorder (ketidakpuasan yang ekstrem terhadap penampilan).

Tidak semua orang yang terobsesi dengan bentuk tubuh berotot dapat langsung dikategorikan sebagai muscle dysmophobia. Ada beberapa karateristik dari penderita kelainan ini, seperti:

- Selalu merasa otot dan bentuk tubuhnya kurang sempurna.

- Memiliki self esteem yang rendah dan konsep diri negatif. Akibatnya ia selalu memfokuskan diri pada kekurangan diri untuk dibandingkan dengan orang lain.

- Berlatih amat keras atau diet super ketat untuk membentuk tubuh demi mencapai bentuk yang ideal.

- Sering berkonsultasi pada instruktur kebugaran atau dokter untuk mendapatkan bentuk tubuh yang diimpikannya.

- Sulit memfokuskan perhatian dan berkonsentrasi pada bidang kehidupan lainnya.

Sumber: kompas.com

Tidak ada komentar: